Tekanan terhadap rupiah masih akan terjadi di pekan depan - Investasi Kontan

ILUSTRASI. Dalam sepekan, rupiah tercatat melemah tipis 0,07% dari posisi Rp 14.408 per dolar AS pada Jumat (19/3).

Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam satu minggu ini rupiah mengalami gejolak. Jumat (26/3), kurs rupiah spot menguat sebanyak 0,06% menjadi Rp 14.418 per dolar Amerika Serikat (AS). Dalam sepekan, rupiah tercatat melemah tipis 0,07% dari posisi Rp 14.408 per dolar AS pada Jumat (19/3).

Head of Economics Research Pefindo, Fikri C Permana memperkirakan, kurs rupiah masih berpotensi tertekan pada pekan depan. Salah satu sentimen negatif yang menimpa rupiah adalah ketakutan akan taper tantrum. Selain itu ada potensi realokasi portofolio aset dari negara berkembang ke AS yang diperkirakan masih akan terjadi.

"Tetapi di sisi lain, karena suku bunga masih akan ditahan The Fed mungkin tekanan terhadap rupiah akan berkurang, tapi saya lihat apresiasi rupiah tidak akan besar, karena harus ada stimulus lain agar rupiah terlebih baik lagi di minggu depan," kata Fikri.

Dia menambahkan bahwa itu juga menilai bahwa fundamental rupiah saat ini tidak ada masalah apa-apa, dan masih cenderung positif. "Ditambah lagi net sell asing secara year-to-date saat ini Rp 11 triliun, saya pikir itu nilai yang rendah dibandingkan dengan Maret tahun lalu," ujarnya.

Baca Juga: Perbaikan ekonomi AS menekan kurs rupiah sepekan terakhir

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menilai bahwa pertemuan Uni Eropa mengenai kasus Covid dan vaksinasi yang lambat akan berpengaruh terhadap pergerakan rupiah di minggu depan. "Kalau ada kabar baik dari Eropa, ini juga akan mengangkat sentimen risk on yang akan baik juga bagi rupiah," kata Alwi.

Dia juga melihat akan ada rilis PMI manufaktur di hari Kamis. Dia memperkirakan aktivitas manufaktur akan lebih baik daripada sebelumnya. Selanjutnya yang diperhatikan adalah angka inflasi yang diperkirakan akan meningkat. 

"Mungkin untuk minggu depan ada angin segar untuk rupiah bisa menguat, kalo kita lihat dari teknikal juga, dolar masih kesulitan di resistance Rp 14.475, ini resistance kuat yang beberapa kali dicoba tetapi belum tembus, mungkin untuk minggu depan ada ruang koreksi untuk dolar yang bisa membuat rupiah menguat," pungkasnya.

Fikri memperkirakan pergerakan kurs rupiah pekan depan akan berada di sekitar Rp 14.300 per dolar AS-Rp14.400 per dolar AS. Sedangkan Alwi memperkirakan kurs rupiah akan bergerak di Rp 14.390 per dolar AS-Rp 14.475 per dolar AS.

Baca Juga: Dolar AS melemah, mayoritas mata uang di Asia berbalik menguat pada Jumat (26/3)

DONASI, Dapat Voucer Gratis!

Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.




Reporter: Achmad Jatnika
Editor: Wahyu T.Rahmawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cek Fakta: Tidak Benar Kabar Boleh Mudik tapi Bayar Denda - Liputan6.com

Kabar Baik Corona Kalteng 19 Maret: Pasien Sembuh Tambah 192 Orang - kumparan.com - kumparan.com

Kabar baik! Mahasiswa dapat KIP Kuliah 2021 hingga Rp 12 juta, ini cara daftarnya - Kontan